BAB
II
PEMBAHASAN
1. KANKER
PAYUDARA
Kanker
payudara adalah suatu keganasan yang berkembang pada jaringan payudara. Kanker
adalah suatu penyakit yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel yang tidak
normal.Kanker payudara adalah salah satu penyakit paling mematikan yang dialami
kaum perempuan. Seolah belum cukup menakutkan, kini muncul lagi fakta baru:
satu dari delapan perempuan akan mengidap kanker payudara. Diperkirakan, hal
ini dipicu masalah obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan usia
memiliki anak yang tertunda.
Kanker
payudara merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia.
Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di
kuadaran lateral atas.
2. ETIOLOGI
Etiologi
kanker payudaratidak diketahui dengan pasti . namun beberapa factor resiko pada
pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara yaitu :
·
Umur > 30 tahun
·
Melahirkan anak pertama
pada usia >35 tahun
·
Tidak kawin dan
nulipara
·
Usia menarche < 12 tahun
·
Usia menopause > 55
tahun
·
Pernah mengalami
infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara
·
Terapi hormonal lama
·
Mempunyai kanker
payudara kontralateral
·
Pernah menjalani
operasi ginekologis misalnya tumor ovarium
·
Pernah mengalami
radiasi di daerah dada
·
Ada riwayat keluarga
dengan kanker payudara,
3. MANIFESTASI
KLINIS
Pasien
biasanya datang dengan keluhan benjolan/massa di payudara, rasa sakit, keluar
cairan dari putting susu, timbulnya kelainan kulit (dimpling, kemerahan,
ulserasi, peau d’ orange), pembesaran
kelenjar getah bening, atau tanda metastasis jauh. Setiap kelainan pada payudra
harus dipikirkan ganas sebelum dibuktikan tidak.
Dalam anamnesis juga ditanyakan
adanya factor- factor resiko pada pasien, dan pengaruh siklus haid terhadap
keluhan atau perubahan ukuran tumor.
Untuk meminimalkan pengaruh hormone
esterogen dan progesteroon , sebaiknya pemeriksaan dilakukan kurang lebih 1
minggu dari hari pertama haid.tekhnik pemeriksaan fisik adalah sbb:
a. Posisi
duduk
Lakukan inspeksi pada pasien dengan
posisi tangan jatuh bebas kesamping dan pemeriksa berdiri didepan dalam posisi
lebih kurang sama tinggi. Perhatikan keadaan payudara kiri dan kanan,
simetris/tidak, adakah kelainan papilla,letak dan bentuknya.retraksi putting
susu, kelainan kulit berupa peau d’
orange, dimpling , ulserasi, atau tanda – tanda radang.lakukan juga dalam
keadaan kedua lengan diangkat keatas untuk melihat apakah ada bayangan tumor
dibawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling
dan lain-lain.
b. Posisi
berbaring
Sebaiknya dengan
punggung diganjal bantal, lakukan palpasi mulai dari cranial setinggi iga ke-2 sampai distal setinggi iga
ke-6, serta daerah subaerolar dan papilla atau dilakukan secara sentrifugal,
terakhir dilakukan penekanan daerah papilla untuk melihat apakah ada cairan
yang keluar.
Tetapkan
keaddan tumornya, yaitu lokasi tumor berdasarkan kuadranya; ukuranya,
konsistensi, batas tegas/tidak; dan mobilitas terhadap kulit, otot pektoralis,
atau dinding dada.
c. Orang
lain yang diperiksa untuk melihat adanya metastasis yaitu hepar, lien,
tulang,belakang dan paru. Metastasis jauh dapat berejala sbb:
·
Otak : nyeri kepala,
mual, muntah, epilepsy, ataksia, paresis, pralisis
·
Paru : efusi, sesak
nafas
·
Hati : kadang tanpa
gejala, massa ikterus obstruksi.
·
Tulang : nyeri, patah
tulang.
4. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Dapat
dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) payudara, mammografi, dan aspirasi
jarum halus(FNAB) untuk menunjang diagnosis. Untuk menentukan metastasis dapat
dilakukan foto toraks, bone survey, USG abdomen/hepar.
Pemeriksaan USG hanya dapat
membedakan lesi/tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan mammografiterutama
berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yag dominan serta jaringan
fibroglandular yang relative lebih sedikit. Pada mammogarfi, keganasan dapat
memberikan tanda- tanda primer dan skunder. Tanda primer berupa fibrosa
reaktif, comet sign (stelata), adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis
dan radiologis, adanya mikroklasifikasi, adanya spikulae, dan distorso pada
struktur arsitektur payudara. Pemeriksaan gabungan USG dan mammografi
memberikan ketepatan diagnostic yang lebih tinggi.
5. DIAGNOSIS
Diagnosis pasti hanya diteggakan
dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan dengan
1. Biopsies
eksisi : dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan
sehat disekitarnya bila tumor > 5 cm.
2. Biopsies
insisi : dengan mengankat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat,
dilakukan untuk tumor-tumor yang inoperable atau > 5 cm.
6. STADIUM
KANKER PAYUDARA.
I.
Stadium I : tumor
terbatas pada payudara dengan ukuran >2 cm tidak terfiksasi pada kulit atau
otot pektoralis, tanpa dugaan metastasis aksila.
II.
Stadium II : tumor
dengan diameter > 2 cm dengan
metastasis aksila atau tumor dengan diameter 2-5 cm dengan atau tanpa
metastasis aksila.
III.
Stadim IIIa : tumor
dengan diameter > 5 cm tapi masih bebas dan jaringan sekitarnya dengan atau
tanpa metastasis akslia yang masih bebas atau sama lain atau tumor dengan
metastasis aksila yang melekat.
IV.
Stadium IIIb : tumor
dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor yang telah menginfiltersi
kulit atau dinding toraks .
V.
Stasim IV : tumor yang
telah mengadakn metastasis jauh.
7. PENATALAKSANAAN
Batasan
stadium yang masih operable/kurabel adalah stadium IIIa. Sedangkan terapi pada
IIIb dan IV tidak lagi mastektomi, melainkan pengobatan paliatif.
Tindakan operatif
tergantung pada stadim kanker, yaitu:
·
Pada stadim I dan II
lakukan mastektomi radikal atau modifikasi mastektomi radikal. Setelah itu
periksa KGB, nila ada metasatasis dilanjukan dengan radiasi regional dan
kemoterapi anjuran. Dapat pula dilakukan mastektomi simpleks yang harus diikuti
radiasi tomor bed dan daerah KGB
regional. Pada T2N1 dilakukan mastektomi radikal dan radiasi local. Didaerah
tumor bed dan KGB regional. Untuk
setiap tumor yang terletak pada kuadran sentral atau medial payudara harus
dilakukan radiasi pada rantai KGB regional.
Alternative lain pada tumor yang kecil dapat
dilakukan tekhnk breast conserving Therapy,
berupa satu paket yang te diri dari pengangkatan tumor saja (tumorektomi)
ditambah diseksi aksila fan radiasi kuratif( ukuran tumor<3 cm ) dengan
syarat tertentu. Metode ini dilakukan dengan eksisi baji, reseksi segmental,
reseksi parsial, kwadranektomi, atau lumpektomi biasa, diikuti dengan diseksi
KGB aksila secara total.
Syarat
tekhnik ini adalah :
·
Tumor primer tidak >
2 cm
·
N1b <2 cm
·
Belum ada metastasis
jauh
·
Tidak ada tumor primer
lainya
·
Payudara kontra lateral
bebas kanker
·
Payudara bersangkutan
belum pernah mendapat pengobatan sebelumnya ( kecuali lumpektomi)
·
Tidak dilakukan pada
payudara yang kevil karena hasil kosmetiknya tidak terlalu menonjol
·
Tumor primer tidak
terlokasi di belakang putting susu.
·
Pada stadium IIIa
lakukan mastektomi radikal ditambah kemoterapi anjuran, atau mastektomi
simpleks ditambah radioterapi pada tumor
bed dan KGB regional. Pada stadium lebih lanjut lakukan tindakan paliatif
dengan tujuan :
1. Mempertahankan
kualitas hidup pasien agar tetap baik atau tinggi dan menganggap bahwa kematian
adalah proses yang normal.
2. Tidak
mempercepat atau menunda kematian
3. Menghilangkan
rasa nyeri dan keluhan yang menganggu
Perawatan paliatif pun dilakukan berdasarakan
stadium yaitu:
1) Pada
stadium IIIb dilakukan biopsies insisi dilanjutkan radiasi. Bila residu tidak
ada, tunggu. Bila relaps, tambahkan dengan pengobatan hormonal dan kemoterapi.
Namun, jika residu tetap ada , langsung diberikan pengobatan hormonal sbb:
·
Pada pasien pre
menopause dilakukan ooforektomi bilateral.
·
Pada pasien sudah 1-5
tahun menopause periksa efek esterogen.
·
Pada pascamenopause
lakukan terapi hormonal inhibitif/aditif.
2) Pada
stadim IV
·
Pada pasien pre
menopause dilakukan ooforektomi bilateral. Bila respon positif, berikan
aminoglitetimit atau tamofen. Bila relaps/ respon negative , berikan kemoterfi
CMF/CAF
·
Pada pasien sudah 1-5
tahun menopause periksa efek esterogen.efek esterogen dapat diperiksa dengan
esterogen atau prog.esterone reseptor
·
Pada pascamenopause
berikan obat-obat hormonal seperti tamoxifen, esterogen, progesterone,
kostikosteroid.
Keterangan C: cyclophosphamide, M : methotrexate, F
: fluorasil.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Manjoer ,
aris.dkk.2000.kapita selekta kedokteran jilid II, Jakarta, media Aesculapius.
Terima kasih informasi makalahnya , kalau boleh nambahkan referensi coba buka http://www.tanyadok.com/penyakit/kanker-payudara-pria
BalasHapus